Saturday 16 February 2013

Pengertian Prestasi Belajar Matematika


Menurut Abidin (2011: 1) prestasi belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses belajar matematika yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan, ketrampilan, dan kecakapan baru yang dinyatakan dengan symbol, angka, atau, huruf.
Menurut Dien (2011: 1) prestasi belajar matematika adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam bidang studi matematika yang diperoleh melalui proses usaha siswa dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungannya. Adapun tingkat penguasaan terhadap pengetahuan dan keterampilan ditunjukkan dengan nilai tes.
Dari penafsiran di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil belajar maksimal yang dicapai oleh seseorang melalui proses aktif dalam memahami dan menguasai matematika serta aplikasinya dalam penyelesaian masalah. Dan untuk mengetahui besarnya penguasaannya diperlukan suatu tes.

Thursday 7 February 2013

Sekedar Info Wat kamu sob


Sukoharjo, 7 Februari 2013


Kepada
Yth. Bapak menteri agama
Republik indonesia
Jakarta

Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a : Iyem Sagita, SE
Tempat / tanggal lahir : Grobogan 1 Agustus 1990
Jenis kelamin : wanita
Kawin/belum kawin : kawin
A g a m a : Islam
Pendidikan tertinggi : S1 akuntansi
Pekerjaan sekarang : --
Alamat : kel. Jombor  kec. Bendosari, Kabupaten Sukoharjo
Dengan ini menyampaikan permohonan kepada bapak kiranya saya dapat diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil dalam lingkungan kementerian agama sebagai penata laporan keuangan pada kantor kementerian agama kabupaten Sukoharjo

Sebagai bahan pertimbangan bapak bersama ini saya lampirkan :
1.     Foto copy ijazah sd sampai dengan ijazah terakhir dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir/disyahkan oleh pejabat yang berwenang
2.     Daftar riwayat hidup
3.     Surat pernyataan sesuai dengan anak lampiran i-d keputusan kepala bkn nomor 11 tahun 2002.
4.     Surat keterangan catatan kepolisian (skck) dari polri
5.     Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pemerintah.
6.     Surat keterangan tidak mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psychotropika, precursor dan zat adiktif (nppza).
7.     Surat pernyataan rencana penempatan dari kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi sulawesi utara
8.     Foto copy akte nikah/perkawinan
9.     Pas foto hitam putih ukuran 3 x 4 cm sebanyak 6 lembar
10.   Foto copy ktp yang sudah dilegalisir/disyahkan oleh pejabat yang berwenang.

Demikian atas perkenan bapak saya sampaikan terima kasih.

Yang bermohon,


Iyem Sagita, SE

Sunday 3 February 2013

Muslim itu.......


Muslim pembelajar

Setiap langkah kecil, tiap gerakan tangan, lintasan pikiran kita... suatu ukiran sejarah hidup, kan menjadi jejak-jejak, menoreh kisah,, dalam... penuh makna
Hmm... lagi sok puitis nih! Bukan sekedar puisi biasa lho, tapi kalau dicermati lebih dalam, puisi itu memberikan satu pesan buwat kita. Bahwa menjalani hidup ini pastilah kita akan menemui banyak hal. Dan apa yang kita lakukan itulah yang akan menunjukkan siapa jati diri kita sesungguhnya. Seperti Superman tuh, yang kerjaanya tiap saat nolongin orang, maka pastilah dia akan dielu-elukan sebagai hero atau pahlawan yang suka menolong. Tapi kalau seperti Tom and Jerry yang tiap hari bertengkar melulu, maka pastilah mereka akan mendapatkan julukan si Biang Kerok. Lalu, bagaimana dengan kita? Itu tergantung apa yang yang kita lakukan setiap harinya.
            Sobat, tentunya kita ingin menjadi orang yang baik, pintar dan bermanfaat bagi orang lain kan? Semua itu bisa kita dapatkan kalau kita melakukannya selalu. Sering berbuat baik, maka kita akan dikenal sebagai orang baik. Sering belajar dan menjadi juara, maka kita akan dikenal sebagai si Pintar. Tapi semua itu bukan “sim salabim” lho! Harus melewati proses ilmu. Nah ilmu ini nih yang paling berperan mengubah seseorang. Makanya kita selalu dianjurkan untuk menuntut ilmu agar jalan kita menuju kesuksesan itu terbuka lebar.

Pengen pintar?? Makanya belajar,...
Mengapa sih kita dianjurkan untukk menuntut ilmu? pertanyaan penting nii.. sob, karena kalo mau melakukan sesuatu itu pasti ada ilmunya, bahkan berbuat maksiat juga ada ilmunya.... eits gak ngajarin! Contoh sederhananya niih, chef di sebuah restoran, bisa dikenal karena kelezatannya membuat makanan. Berarti chef  itu mempunyai ilmu bagaimana membuat makanan lezat sehingga semua orang berselera untuk makan. Ilmu si chef ini gak sembarangan orang punya, nah buat yang masak suka gosong ato rasanya meledak-ledak... hmmm perlu belajar banayak thu...hihi, ini ngebuktiin kalo masak juga butuh ilmu juga kan..? itu baru memasak lho, belum lagi ilmu lainnya. Ilmu mengajar, ilmu bela diri, ilmu pengetahuan, ilmu agama dan sebagainya. Nah itulah contoh kehebatan ilmu.
            Pernah denger pepatah, “ Ibarat padi, semakin berisi semakin menunduk”. Dia akan selalu kehausan untuk mencari ilmu selalu beranggapan bahwa saya bukan siapa- siapa dan tak punya apa-apa. Berbeda dengan orang yang sedikit ilmunya, dia menganggap dirinya seakan-akan sudah banyak ilmu dan enggan untuk belajar lagi. Seperti kata pepatah “ Tong kosong berbunyi nyaring”. Tentunya kita bukan tong kalo kita seperti tong sekali dipukul maka nyerocos tak ada ilmu... hmm hati-hati thhu... sekali lagi mencari ilmu itu wajib dan bisa ilmu apa aja asal jangan ilmu hitam... dan bisa didapat dimana saja...         

Tak ada kata terlambat...
Sobat, sebagai seorang muslim, kita memang mempunyai kewajiban untuk belajar, menuntut ilmu, dan meningkatkan kualitas kepribadian kita. Nah, disini kita akan kupas, mengapa kita harus menumbuhkan kemampuan kita setahap demi setahap hingga mencapai batas kesempurnaannya. Ada beberapa hal yang melandasi pentingnya menuntut ilmu sepanjang hayat harus dilakukan, diantaranya:
1.    Membentuk kepribadian islami yang ideal
Sepakat nggak ketika dibilang kepribadian itu sangat penting?? So pasti.. jauh lebih penting dibanding nilai-nilai yang tertulis secara normatif. Pribadi islami disini adalah pribadi yang menjadikan nilai-nilai islam sebagai unsur-unsur pembentuk kepribadiannya, sehingga ia benar- benar mencerminkan keislamannya. Pendidikan yang islami disini diharapkan mampu membentuk sosok muslim ideal yang mengaplikasikan nilai-nilai islam secara kaffah atau keseluruhan. Nah muslim yang ideal itu adalah muslim yang benar dalam aqidah, ibadah, kokoh akhlaqnya, berwawasan luas, kuat fisiknya, mandiri kehidupannya, bermanfaat bagi orang lain (khairunnas anfa’uhum linnas_HR. Ahmad & Thobrani), menjaga waktu dengan sungguh-sungguh, mengendalikan hawa nafsu, dan teratur dalam urusan.
2.    Membentuk jiwa kebersamaan
Amal yang dikerjakan bersama akan mempunyai kekuatan yang luar biasa dibandingkan dengan kerja keras sendirian. Ketika suatu masalah dipikirkan dengan satu kepala saja, hasilnya tidak akan sebaik jika banyak kepala yang memikirkannya.
3.    Membentuk kepribadian magnetis
Seorang muslim yang diharapkan adalah muslim yang mampu mengajak atau menyeru dalam syariat islam, memiliki pemahaman yang benar dan luas, iman yang mantap dan hubungan yang kokoh dengan Allah.
4.    Mengembangkan potensi individu
Sob, hendaknya kita mampu selalu meningkatkan potensi yang ada dalam diri kita untuk menjadimahasiswa luar biasa, contohnya nih, kita dikampus selain kuliahnya beres, coba carilah pengalaman & ilmu yang lain buat mengembangkan softskill kita. Salah satunya ikut organisasi-organisasi yang ada. Dengan itu pasti
5.    Memberdayakan dan mengarahkan potensi individu
Dengan kita belajar tentang banyak hal tadi, maka potensi kita yang sudah nampak tadi bisa diarahkan sesuai kapasitasnya masing-masing. Dan nantinya kita bisa memberikan kontribusi terbaik kita dalam dakwah dan umat islam. Misalnya jadi sarjana hukum, maka dia akan kebal dengan sogokan karenasuap menyuap itu dilarang dalam Islam.  

This is’t... Nyari Ilmu Ala Islam
This is’t... belajar ala islam... islam punya ciri atau karakteristik dalam memperdalam ilmu...
1.      Komplit (gak terdistorsi alias kridit)
“ tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” QS. Ibrahim:24-25
 Jadi gini sobat, ibarat pohon diatas, seperti itulah kepribadian yang akan dibentuk didalam sistem pendidikan islam, yaitu seseorang yang memiliki kepribadian yang kokoh, tahan banting dan berguna bagi orang lain. Tumbuh kembangnya juga seimbang (fisik, hati, akal) biar berkembang dengan baik.
2.      Step by step (mutadarrijah)
Setiap apa saja yang kita lekukan memerlukan proses, setahap demi setahap, tidak bisa terjadi begitu saja. Proses pembentukan individu tidak bisa secara instan, tapi butuh proses yang panjang, sehingga harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan fase-fase kehidupanya.
3.      Continue (istimrarriyah)
Belajar ala islam pastimrngalami pasang surut karena pasti berkaitan dengan keimanan, kadang dipuncak gunung kadang didasar jurang...makanya perlu dijaga setiap hari 5 kali sehari boleh nambah sunnahnya cz masih kurang..
4.      Penuh (jiddiyah)
Sob, belajar ala islam ini gak bisa setengah-setengah kalo longgar aja,, hmm gawat kalo gitu... jadikan belajar itu selezat coklat selalu ketagihan terus... disegala kesempatan pasti diserbu. Dengan proses belajar ini, predikat umat islam sebagai Khairu ummah (umat terbaik), ummatan washatan (umat yang menjadi tolak ukur umat yang lain) akan tercapai ^_^.
Don’t give up, Allah always in your side...
(from Riyadhul ‘Ilmi_UKMI UNIVET)