Monday 2 December 2013
Saturday 17 August 2013
Monday 27 May 2013
Saturday 16 February 2013
Pengertian Prestasi Belajar Matematika
Menurut Abidin (2011: 1) prestasi
belajar matematika adalah hasil
yang telah dicapai siswa dalam proses belajar matematika yang menghasilkan
perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan, ketrampilan, dan kecakapan
baru yang dinyatakan dengan symbol, angka, atau, huruf.
Menurut
Dien (2011: 1) prestasi belajar matematika adalah penguasaan pengetahuan dan
keterampilan yang dikembangkan dalam bidang studi matematika yang diperoleh
melalui proses usaha siswa dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungannya.
Adapun tingkat penguasaan terhadap pengetahuan dan keterampilan ditunjukkan
dengan nilai tes.
Dari
penafsiran di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika
adalah hasil belajar maksimal yang dicapai oleh seseorang melalui proses aktif
dalam memahami dan menguasai matematika serta aplikasinya dalam penyelesaian
masalah. Dan untuk mengetahui besarnya penguasaannya diperlukan suatu tes.
Thursday 7 February 2013
Sekedar Info Wat kamu sob
Sukoharjo, 7 Februari 2013
Kepada
Yth. Bapak menteri agama
Republik indonesia
Jakarta
Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a : Iyem Sagita, SE
Tempat / tanggal lahir : Grobogan 1 Agustus 1990
Jenis kelamin : wanita
Kawin/belum kawin : kawin
A g a m a : Islam
Pendidikan tertinggi : S1 akuntansi
Pekerjaan sekarang : --
Alamat : kel. Jombor kec. Bendosari, Kabupaten Sukoharjo
Dengan ini menyampaikan permohonan kepada
bapak kiranya saya dapat diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil dalam
lingkungan kementerian agama sebagai penata laporan keuangan pada kantor kementerian
agama kabupaten Sukoharjo
Sebagai bahan pertimbangan bapak bersama ini saya lampirkan :
Sebagai bahan pertimbangan bapak bersama ini saya lampirkan :
1.
Foto copy ijazah sd sampai dengan ijazah
terakhir dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir/disyahkan oleh pejabat yang
berwenang
2.
Daftar riwayat hidup
3.
Surat pernyataan sesuai dengan anak
lampiran i-d keputusan kepala bkn nomor 11 tahun 2002.
4.
Surat keterangan catatan kepolisian (skck)
dari polri
5.
Surat keterangan sehat jasmani dan rohani
dari dokter pemerintah.
6.
Surat keterangan tidak
mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psychotropika, precursor dan zat adiktif
(nppza).
7.
Surat pernyataan rencana penempatan dari
kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi sulawesi utara
8.
Foto copy akte nikah/perkawinan
9.
Pas foto hitam putih ukuran 3 x 4 cm
sebanyak 6 lembar
10.
Foto copy ktp yang sudah
dilegalisir/disyahkan oleh pejabat yang berwenang.
Demikian atas perkenan bapak saya sampaikan terima kasih.
Yang bermohon,
Iyem Sagita, SE
Iyem Sagita, SE
Sunday 3 February 2013
Muslim itu.......
Muslim pembelajar
Setiap langkah kecil, tiap
gerakan tangan, lintasan pikiran kita... suatu ukiran sejarah hidup, kan menjadi
jejak-jejak, menoreh kisah,, dalam... penuh makna
Hmm... lagi sok puitis nih! Bukan sekedar puisi biasa lho,
tapi kalau dicermati lebih dalam, puisi itu memberikan satu pesan buwat kita.
Bahwa menjalani hidup ini pastilah kita akan menemui banyak hal. Dan apa yang
kita lakukan itulah yang akan menunjukkan siapa jati diri kita sesungguhnya.
Seperti Superman tuh, yang kerjaanya tiap saat nolongin orang, maka pastilah
dia akan dielu-elukan sebagai hero
atau pahlawan yang suka menolong. Tapi kalau seperti Tom and Jerry yang tiap hari bertengkar melulu, maka pastilah mereka
akan mendapatkan julukan si Biang Kerok. Lalu, bagaimana dengan kita? Itu
tergantung apa yang yang kita lakukan setiap harinya.
Sobat, tentunya kita ingin menjadi
orang yang baik, pintar dan bermanfaat bagi orang lain kan? Semua itu bisa kita
dapatkan kalau kita melakukannya selalu. Sering berbuat baik, maka kita akan
dikenal sebagai orang baik. Sering belajar dan menjadi juara, maka kita akan
dikenal sebagai si Pintar. Tapi semua itu bukan “sim salabim” lho! Harus
melewati proses ilmu. Nah ilmu ini nih yang paling berperan mengubah seseorang.
Makanya kita selalu dianjurkan untuk menuntut ilmu agar jalan kita menuju
kesuksesan itu terbuka lebar.
Pengen pintar?? Makanya belajar,...
Mengapa sih kita dianjurkan untukk menuntut ilmu? pertanyaan
penting nii.. sob, karena kalo mau melakukan sesuatu itu pasti ada ilmunya,
bahkan berbuat maksiat juga ada ilmunya.... eits gak ngajarin! Contoh
sederhananya niih, chef di sebuah
restoran, bisa dikenal karena kelezatannya membuat makanan. Berarti chef itu mempunyai ilmu bagaimana membuat makanan
lezat sehingga semua orang berselera untuk makan. Ilmu si chef ini gak sembarangan orang punya, nah buat yang masak suka
gosong ato rasanya meledak-ledak... hmmm perlu belajar banayak thu...hihi, ini
ngebuktiin kalo masak juga butuh ilmu juga kan..? itu baru memasak lho, belum
lagi ilmu lainnya. Ilmu mengajar, ilmu bela diri, ilmu pengetahuan, ilmu agama
dan sebagainya. Nah itulah contoh kehebatan ilmu.
Pernah denger pepatah, “ Ibarat
padi, semakin berisi semakin menunduk”. Dia akan selalu kehausan untuk
mencari ilmu selalu beranggapan bahwa saya bukan siapa- siapa dan tak punya
apa-apa. Berbeda dengan orang yang sedikit ilmunya, dia menganggap dirinya
seakan-akan sudah banyak ilmu dan enggan untuk belajar lagi. Seperti kata
pepatah “ Tong kosong berbunyi nyaring”.
Tentunya kita bukan tong kalo kita seperti tong sekali dipukul maka nyerocos
tak ada ilmu... hmm hati-hati thhu... sekali lagi mencari ilmu itu wajib dan
bisa ilmu apa aja asal jangan ilmu hitam... dan bisa didapat dimana saja...
Tak ada kata terlambat...
Sobat,
sebagai seorang muslim, kita memang mempunyai kewajiban untuk belajar, menuntut
ilmu, dan meningkatkan kualitas kepribadian kita. Nah, disini kita akan kupas,
mengapa kita harus menumbuhkan kemampuan kita setahap demi setahap hingga
mencapai batas kesempurnaannya. Ada beberapa hal yang melandasi pentingnya menuntut ilmu sepanjang hayat harus
dilakukan, diantaranya:
1. Membentuk kepribadian islami yang
ideal
Sepakat nggak ketika dibilang
kepribadian itu sangat penting?? So pasti.. jauh lebih penting dibanding
nilai-nilai yang tertulis secara normatif. Pribadi islami disini adalah pribadi yang
menjadikan nilai-nilai islam sebagai unsur-unsur pembentuk kepribadiannya,
sehingga ia benar- benar mencerminkan keislamannya. Pendidikan yang
islami disini diharapkan mampu membentuk sosok muslim ideal yang
mengaplikasikan nilai-nilai islam secara kaffah
atau keseluruhan. Nah muslim yang ideal itu adalah muslim yang benar dalam
aqidah, ibadah, kokoh akhlaqnya, berwawasan luas, kuat fisiknya, mandiri
kehidupannya, bermanfaat bagi orang lain (khairunnas
anfa’uhum linnas_HR. Ahmad & Thobrani), menjaga waktu dengan
sungguh-sungguh, mengendalikan hawa nafsu, dan teratur dalam urusan.
2. Membentuk jiwa kebersamaan
Amal yang dikerjakan bersama akan
mempunyai kekuatan yang luar biasa dibandingkan dengan kerja keras sendirian. Ketika
suatu masalah dipikirkan dengan satu kepala saja, hasilnya tidak akan sebaik
jika banyak kepala yang memikirkannya.
3. Membentuk kepribadian magnetis
Seorang muslim yang diharapkan adalah
muslim yang mampu mengajak atau menyeru dalam syariat islam, memiliki pemahaman
yang benar dan luas, iman yang mantap dan hubungan yang kokoh dengan Allah.
4. Mengembangkan potensi individu
Sob, hendaknya kita mampu selalu
meningkatkan potensi yang ada dalam diri kita untuk menjadimahasiswa luar
biasa, contohnya nih, kita dikampus selain kuliahnya beres, coba carilah pengalaman
& ilmu yang lain buat mengembangkan softskill kita. Salah satunya
ikut organisasi-organisasi yang ada. Dengan itu pasti
5. Memberdayakan dan mengarahkan potensi
individu
Dengan kita belajar tentang banyak hal tadi, maka potensi kita yang sudah
nampak tadi bisa diarahkan sesuai kapasitasnya masing-masing. Dan nantinya kita
bisa memberikan kontribusi terbaik kita dalam dakwah dan umat islam. Misalnya
jadi sarjana hukum, maka dia akan kebal dengan sogokan karenasuap menyuap itu
dilarang dalam Islam.
This is’t... Nyari Ilmu Ala Islam
This is’t... belajar ala islam... islam
punya ciri atau karakteristik dalam memperdalam ilmu...
1. Komplit (gak terdistorsi alias
kridit)
“ tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat
yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” QS.
Ibrahim:24-25
Jadi gini sobat, ibarat pohon
diatas, seperti itulah kepribadian yang akan dibentuk didalam sistem pendidikan
islam, yaitu seseorang yang memiliki kepribadian yang kokoh, tahan banting dan berguna
bagi orang lain. Tumbuh kembangnya juga seimbang (fisik, hati, akal) biar
berkembang dengan baik.
2. Step by step (mutadarrijah)
Setiap apa saja yang kita lekukan memerlukan proses, setahap demi
setahap, tidak bisa terjadi begitu saja. Proses pembentukan individu tidak bisa
secara instan, tapi butuh proses yang panjang, sehingga harus dilakukan secara
bertahap sesuai dengan fase-fase kehidupanya.
3. Continue (istimrarriyah)
Belajar ala islam pastimrngalami pasang surut karena pasti berkaitan
dengan keimanan, kadang dipuncak gunung kadang didasar jurang...makanya perlu
dijaga setiap hari 5 kali sehari boleh nambah sunnahnya cz masih kurang..
4. Penuh (jiddiyah)
Sob, belajar ala islam ini gak bisa setengah-setengah kalo longgar aja,,
hmm gawat kalo gitu... jadikan belajar itu selezat coklat selalu ketagihan
terus... disegala kesempatan pasti diserbu. Dengan proses belajar ini, predikat
umat islam sebagai Khairu ummah (umat
terbaik), ummatan washatan (umat yang menjadi tolak ukur umat yang lain)
akan tercapai ^_^.
Don’t give up, Allah always in your side...
(from Riyadhul ‘Ilmi_UKMI UNIVET)
Subscribe to:
Posts (Atom)